Terjebak dalam hal yang tak ada..
Harapanlah yang kan akhiri semua..
Melipat waktu yang kembali berjalan..
Menyusur dunia dengan penuh angan..
Seribu detik tak memulai semua..
Tapi detik pertama kan tentukan..
Hanya saat terakhir yang samakan ia..
Sebelum tersenyum sambut pelukan dunia..
Hanya pilih..
Kembali pada dekapan kasih..
Atau hancur telak karena kebencian..
Karena dunia yang kan tentukan..
Sesuai apa yang telah kau jalani..
Menyusur dua alam yang berbeda..
Meniti menuju rumah yang kan ada..
Apatah lagi jatuh pada api..
Yang pekat abadi hitam adanya..
Sehelai lembar ku berikan..
Ingatkan bahwa berjuta harapan..
Tak kan ada lagi pada saatnya nanti..
Namun sebuah naungan kan hampiri..
bagi pedamba, perindu, dan pemburu..
Yang meluangkan waktu tuk berpikir..
Akan tujuan, tempat kembali, juga apa dapatnya..
Seribu kalipun engkau pandangi..
ini hanya selembar kertas..
Tertulis didalamnya goresan pena..
Yang kan hilang di telan usia..
Empat paragraf kutulis..
Ku ingatkan pada engkau..
Renungi..
Hanya itu kata dariku..
ala bi dzikrillahi tathmainnul qulub
In
katakata,
tulisanku
//
//
Leave a Comment